Minggu, 05 Juni 2011

Kopi Hitam Bisa Meningkatkan Metabolisme Tubuh




Kunci untuk tetap langsing dan menurunkan berat badan adalah dengan mempercepat sistem metabolisme. Selain olahraga, kopi hitam ternyata juga bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

Hal utama yang menyebabkan cepat atau lambatnya kenaikan berat badan adalah sistem metabolisme dan proses pembakaran kalori. Semakin tinggi metabolisme, maka makanan lebih cepat dicerna dan membakar kalori lebih besar, sehingga tidak menyebabkan adanya timbunan lemak di tubuh.

Metabolisme adalah proses tubuh yang mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Selama proses biokimia yang kompleks, kalori dalam makanan dan minuman yang dikombinasikan dengan oksigen akan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh.

Kopi hitam adalah salah satu minuman yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh Anda. Selain bebas lemak, kopi hitam (tanpa gula) juga bebas kalori yang dapat memainkan peran dalam penurunan berat badan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa kafein dalam kopi hitam dapat bertindak sebagai penekan nafsu makan sementara, sehingga dapat mengurangi keinginan untuk makan, seperti dilansir MayoClinic, Selasa (31/5/2011).

Kafein juga dipercaya dapat memberi dorongan sementara untuk metabolisme tubuh. Dalam hal ini, tubuh akan mencerna makanan untuk menghasilkan energi dan panas sedikit lebih cepat dari biasanya. Proses ini dikenal sebagai thermogenesis.

Kafein juga dapat merangsang aktivitas fisik, yang membakar kalori tambahan. Jika kafein membuat Anda merasa lebih terjaga, Anda dapat membakar kalori lebih banyak baik melalui thermogenesis dan gerakan fisik meningkat. Namun, dampak kafein pada thermogenesis berbeda dari orang ke orang.

Untuk beberapa individu, kafein dalam kopi hitam juga bertindak sebagai diuretik. Ini berarti bahwa kafein menimbulkan ekskresi air yang lebih besar dari tubuh yaitu dalam bentuk urine.

Oleh karena itu, kopi hitam bisa mendorong penurunan berat badan melalui hilangnya air dari tubuh. Namun, penurunan ini biasanya tidak permanen, karena tubuh tidak kehilangan lemak apapun.

Ini yang Bikin Perempuan Lebih Gampang Gemuk




Berbagai produk pelangsing tubuh kebanyakan ditujukan pada kaum perempuan, karena memang secara biologis tubuh perempuan lebih mudah gemuk ketimbang laki-laki. Mengapa?

Tubuh laki-laki cenderung dapat menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan perempuan. Memang terlihat tidak adil, tapi hal ini disebabkan oleh alasan fisiologis pada tubuh laki-laki dan perempuan.

Berikut beberapa alasan fisiologis yang membuat tubuh perempuan lebih gampang gemuk, seperti dilansir About.com, Kamis (2/6/2011):

1. Tubuh laki-laki lebih banyak otot
Tubuh laki-laki yang lebih banyak otot inilah yang memungkinkannya membakar lebih banyak kalori, bahkan ketika laki-laki sedang beristirahat.

2. Estrogen bisa menyimpan lebih banyak lemak
Tubuh perempuan cenderung menyimpan dan mempertahankan lemak. Hal ini karena perempuan memiliki tingkat hormon estrogen yang lebih tinggi. Hormon ini bekerja untuk menjaga lemak pada tubuh perempuan sehingga lebih mudah baginya untuk hamil. Itu berarti perempuan harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan pada tingkat yang sama seperti laki-laki.

3. Tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik
Sementara tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik, tubuh perempuan justru masuk ke 'mode kelaparan' yang memperlambat metabolisme.

4. Perempuan punya toleransi yang rendah untuk olahraga
Perempuan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, yang dapat membuat perempuan merasa seolah-olah bekerja lebih keras dibandingkan laki-laki. Hal ini juga membuat olahraga terasa lebih berat bagi perempuan.

Tapi alasan-alasan fisiologis tersebut bukan berarti perempuan tak bisa menurunkan berat badan. Dengan niat, menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur perempuan tetap bisa menurunkan berat badan menjadi ideal.

Pendendam alami gangguan kesehatan permanen!!




Pengalaman buruk di masa lalu menjadi momok menakutkan bagi hampir semua wanita. Sebuah penelitian menyimpulkan, kesehatan fisik wanita sangat dipengaruhi oleh pengalaman buruk dari hubungan masa lalunya.

Dokter Alex Likerman bersama dengan sekelompok ilmuwan Universitas Chicago telah melakukan survei terhadap 1.500 wanita segala usia. Hasilnya, hampir 98 persen responden memiliki alasan merasa tersinggung karena ulah mantan kekasih, rekan kerja sebelumnya, atasan, ataupun kerabat.

Seperti dilansir dari situs Genius Beauty, 70 persen responden yang memiliki dendam mengalami masalah kesehatan permanen. Kebanyakan di antaranya memiliki penyakit jantung dan maag.

Penulis penelitian itu mengatakan bahwa kemarahan tidak hanya memengaruhi perasaan, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan dan hubungan.

Dari 70 persen kasus, 38 persen responden tidak dapat memaafkan mantan mereka, dan 32 persen bercekcok dengan kerabat dan teman. Mereka pun mengeluh karena situasi yang tidak normal kerap menimpa.

Para ahli menyarankan agar wanita mencoba mengatasi emosi negatif tersebut. Menurut Likerman, memaafkan dan berhenti mengeluh adalah cara terbaik menghilangkan parasaan negatif. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga kesehatan fisik seseorang.

Untuk tujuan ini, para peneliti menyarankan agar mereka menemukan akar permasalahan dan tidak menunggu tindakan dari orang lain. Wanita itu harus sebaiknya mencari cara rekonsiliasi dan mengungkapkan perasaan. Hal ini penting karena dapat menghilangkan amarah dan keinginan untuk membalas dendam.